Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2021
Awal mula cerita ini terulang saat aku kehilangan sosmedku, dan diawal aku hanya berfikir untuk berteman baik saja, tp setelah itu dia memperlakukan aku lebih dr pada teman. aku tidak tau apa yang sedang dia fikirkan, apa dia hanya akan mempermainkan perasaanku atau dia benar2 ingin bersamaku. ketidak pastian dan tanda tanya besar. Kamu bagiku saat ini adalah tanda tanya, tanda tanya tampa jawaban. Banyak pertanyaan berputar dikepalaku tentangmu. tapi mata ku tertutup mengetahui pertanyaan atas jawabanku, karna aku tidak melihatnya secara langsung.  Apa kamu ingin tau mengapa aku pergi begitu saja tampa alasan dan tampa tanda2? Aku mengetahui sesuatu tentangmu. malam itu aku berdoa pada tuhanku, aku meminta tolong tunjukan apa yang kamu perbuat, lambat lahun aku tau apa yg terjadi, bersamaan dengan cerita-cerita yang kamu suguhkan padaku, dari sana aku mengambil kesimpulan untuk pergi.  Saat itu aku hanya berusaha mencari tau siapa orang yang mengambil alih akunku, maaf aku se...

berharap

Aku selalu terbentur dengan pikiran dan perasaanku, setiap kali ada rasa, terbentur dengan fikiran dan keadaanku yg tidak mampu mengontrol semua ini. Aku berusaha membuat seseorang tidak berharap padaku, tp disisilain aku ternyata berharap padanya. Meliahat sesuatu yg seharusnya tidak aku lihat. Membuat perasaanku menjadi kacau balau. Melihat tulisan itu. Tulisan tangan yg mengisyaratkan betapa berharganya seseorang hingga dia bisa mengukir namanya dengan tinta hitam, bagiku tidak mudah menceritakan sebuah nama dalam tulisan, belakangan tulisanku menceritakan orang2 yg mampu mengambil hatiku.

tulisan seseorang yang membuat aku menitikan air mata

  Something I wanted to say but never did. Aku punya kegiatan baru, yang tak akan kalah menarik dan menyenangkan ketika kita bersama dulu. Tapi kau harus tahu kegiatanku ini. Karena ini seribu persen berkatmu. Berkat kau meninggalkanku. Masih tergambar jelas kenapa kemarin kau meninggalkanku. Ya. Karena kesalahanku. betapa bodohnya diriku. Aku tidak akan menulisnya kembali disini. Masih tergambar jelas begitu kejam kata-kata itu.  Hei! Aku kemarin malam berkeliling Kota Bandung sambil membagikan sedikit hasil kerjaku.  Ada yang harus kamu tahu. Ingatan tentangmu hilang ketika aku bertemu dengan mereka. Pekerja paruh waktu yang tak tentu dapat penghasilan berapa tiap harinya. Dapat kugambarkan ekspresi wajah bahagianya. Itu bukan maumu? membuatku mensyukuri hal-hal kecil yang diberikan orang lain. Kini aku suka melakukannya. Ada yang harus kamu tahu. Begitu senangnya aku ketika mendengar ucapan terima kasih seorang bapak tua pembawa karung sampah berpenampilan lusuh kehuja...